A. LATAR BELAKANG
Ir. Soekarno merupakan salah satu tokoh yang sangat berperan penting bagi bangsa Indonesia. Ia dihormati oleh masyarakat sekitar atas kecerdasan dan kedermawanannya sehingga ia pun dapat menjadi presiden pertama Republik Indonesia
Sampai sekarang pun, ia masih menjadi teladan bagi kita atas perjuangannya dalam mencapai kemerdekaan melawan penjajah yang ingin menguasai Indonesia, dan sebagainya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja peran Ir. Soekarno bagi bangsa Indonesia?
2. Tindakan-tindakan apa yang perlu kita teladani dari Ir. Soekarno dalam kehidupan sehari-hari?
C. TUJUAN
Untuk mengingatkan kita sebagai generasi muda di negara ini akan besarnya jasa Ir. Soekarno dan tokoh-tokoh penting lainnya untuk mempertahankan dan mencapai kemerdekaan Indonesia serta untuk menimbulkan rasa nasionalisme generasi muda bangsa ini agar semua bisa menghargai jasa para pahlawan dan dapat meneladani perilaku-perilakunya dalam kehiudupan sehari-hari
D. LANDASAN TEORI
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas biografi tokoh yang paling berpengaruh di Indonesia yaitu biografi Ir. Soekarno sampai saat ini, Ir. Soekaro menjadi salah satu tokoh yang dikagumi oleh masyarakat Indonesia. Beliau merupakan pesohor di Indonesia dengan isi pidato yang menginspirasi dan membakar semangat anak-anak muda di masanya. Berikut biodata Soekarno.
Biodata Soekarno
• Nama lengkap : Ir. Soekarno
• Nama panggilan : Bung Karno
• Nama kecil : Kusno
• Tempat, tanggal lahir : Blitar, 6 Juni 1901
• Agama : Islam
• Nama Istri : Fatmawati
Hartini
Ratna Sari Dewi
• Nama anak : Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati,
Guruh (dari Fatmawati)
Taufan, Bayu (dari Hartini)
Kartika (dari Ratna Sari Dewi)
• Pendidikan : HIS Surabaya
Hoogere Burger School (HBS)
Technische Hoogeschool (THS) di Bandung
• Meninggal Dunia : Tanggal 21 Juni 1970
• Dimakamkan : Blitar, JawaTimur
Bung Karno adalah nama populer dari Soekarno. Lahir pada 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Ketika Soekarno kecil, ia tidak tinggal bersama dengan orang tuanya yang berada di Blitar. Ia tinggal bersama dengan orang tuanya yang bernama Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur. Soekarno bahkan sempat mengenyam sekolah disana walau tidak sampai selesai, karena harus ikut bersama dengan orang tuanya yang pada waktu itu pindah ke Mojokerto. Di Mojokerto, Soekarno kemudia di sekolahkan di Eerste Inlandase School dimana
Ayahnya juga bekerja disitu sebagai guru. Akan tetapi, ia kemudian dipindahkan pada tahun 1911 ke ELS yang setingkat sekolah dasar untuk dipersiapkan masuk di HBS tahun 1915, Soekarno kemudian tinggal dirumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto yang merupakan sahabat dari Soekarno. Dari sanalah soekarno kenal dengan dunia perjuangan yang menjai pejuang sejati.
Ketika memasuki masa pergerakan nasional. Dimana tahun 1926. Soekarno muda mendirikan Algemene Studie Club yang ada di Bandung. Ternyata organisasi ini menjadi awal mula mendirikannya Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan tahun 1927 selanjutnya, aktifitas Soekarno di PNI menyebabkannya ia ditangkap Belanda pada Desember 1929 lalu memunculkan pledoi fenomenal saat itu, yaitu Indonesia menggugat. Beliau kemudian dibebaskan pada tanggal 31 Desember 1931.
Selanjutnya, Sokarno bergabung dengan partai Indonesia atau Partindo pada Juli 1932 dimana partai ini adalah pecahan Partai Nasional Indonesia. Karena aktivitasnya ini, Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933 dan kemudian diasingkan ke Folres, pada kondisi ini, Soekarno hamper dilupakan oleh para tokoh nasional karena lokasinya yang sangat jauh dan terasing. Meski begitu, semangat Soekarno tidak pernah runtuh meski dalam pengasingan yang bias tersirat dari setiap surat ke Ahmad Hassan yang merupakan Guru persatuan Islam. Biografi Soekarno masih berlanjut dalam persaingan yang dipindahkan ke Provinsi Bengkulu ditahun 1938. Soekarno pun bebas dimasa penjajahan Jepang pada tahun 1942.
BIOGRAFI SOEKARNO DI MASA PENJAJAHAN JEPANG
Ketika awal masa penjajahan Indonesia oleh Jepang sekitar tahun 1942-1945, pemerintah kepang masih belum memperhatikan tokoh dari pergerakan Indonesia. Hal ini bias terlihat dari Gerakan 3A yang tokohnya adalah Shimizu dan Mr. Syamsuddin, dimana mereka berdua kurang popular. Tapi pada akhirnya di masa pemerintahan Jepang, tokoh Indonesia ini mulai diperhatikan dan dimanfaatkan juga dari Soekarno, Moh Hatta, dan masih banyak lagi beserta organisasinya, sehingga di usahakan
Bias menarik perhatian dari penduduk Indonesia.
Masih berlanjut biografi Soekarno saat masa penjajahan Jepang dimana disebutkan ragam organisasi mulai dari Jawa hokokai, BPUPKI, Pusat Tenaga Rakyat (putera), hingga PPKI dengan tokoh mulai dari Soekarno, Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, hingga K.H Mas Mansyur dan tokoh yang lainnya yang aktif dalam aktifitas pergerakan nasional.
Akhirnya, para tokoh nasional ini kemudian bekerja sama bersama pemerintah Jepang dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Meski begitu, tetap ada yang melakukan gerakan bawah tanah yaitu Amir Syarifuddin dan Sutan Syahrir, mengingat mereka menganggap bahwa Jepang merupakan fasis berbahaya.
SOEKARNO DIANTARA PARA PEMIMPIN DUNIA
Tahun 1943, Hideko Tojo yang merupakan perdana menteri Jepang mengundang para tokoh Indonesia yakni Soekarno, Moh Hatta, hingga Ki Bagoes Hadikoesoemo menuju Jepang dan langsung diterima oleh Kaisar Hirohito. Penganugerahan ini pun menjadikan pemerintahan pendudukan Jepang kaget lantaran karena adanya penganugerahan bintang itu maka ketiga tokoh dari Indonesia tersebut sudah dianggap sebagai keluarga dari Kaisar Jepang itu.
Namun, saat Agustus 1945 beliau kembali diundang Marsekal Terauchi yang merupakan pimpinan Angkatan Darat di wilayah Asia Tenggara di daerah Dalat, Vietnam diamana menyatakan jika proklamasi Indonesia adalah urusan dari rakyat Indonesia. Tetapi karena banyaknya Soekarno berhubungan dengan pemerintahan Jepang dan badan Organisasi Jepang menjadikan Soekarno pun justru dituduh oleh Belanda karena sudah bekerja sama dengan pihak Jepang, misalnya dalam kasus romusha.
BIOGRAFI SOEKARNO DIMASA PERANG REVOLUSI
Menjelang persiapan Proklamasi kemerdekaan RI, Soekarno pun mulai mempersiapkan segalanya bersama para tokoh nasional setelah BPUPKI selesai, terbentuklah panitia kecil yang
Beranggotakan 8 orang resmi dan panitia kecil yang beranggotakan 9 orang dimana disebutkan sebagai panitia Sembilan dan menghasilkan suatu piagam yang dikenal dengan piagam Jakarta atau Jakarta charceter dan juga PPKI. Soekarno dan Moh Hatta pun mendirikan Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Menjelang pembacaan teks Proklamasi, Presiden Soekarno menyatakan jika meski beberapa tokoh bekerja sama dengan pihak Jepang, namun sebetulnya rakyat Indonesia tetap mengandalkan kekuatannya sendiri dalam mengusahakan kemerdekaan. Dalam biografi Soekarno, disebutkan jika beliau amat aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan, misalnya dengan merumuskan naskah Proklamasi kemerdekaan juga. Beliau sempat juga dibujuk untuk bias menyingkir ke Rengasdengklok sehingga ada peristiwa Rengasdengklok yang selalu disebutkan dalam sejarah Bangsa Indonesia.
Setelah pertemuannya dengan Marsekal Terauchi di Vietnam, maka terjadilah peristiwa Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945 dimana Soekarno dan Moh Hatta yang dibujuk pemuda menyingkir keasrama pasukan PETA di Rengasdengklok. Tokoh pemuda yang membujuk Soekarno dan Moh Hatta diantaranya adalah Soekarni, Wikana, Singgih, hingga Chairul Saleh. Pemuda ini menuntut Soekarno dan Moh Hatta untuk bias segera memproklamasikan kemerdekaan RI lantaran Indonesia sedang terjadi kevakuman kekuasaan.
Kevakuman kekuasaan ini sebetulnya terjadi lantaran Jepang sudah mengaku menyerah dan pasukan sekutu pun belum tiba. Meski begitu Soekarno dan Moh Hatta tetap menolak karena alasannya adalah masih menunggu kejelasan dari penyerahan Jepang ini. Alasan lain ini adalah karena Soekarno serdang menunggu tanggal tepat yaitu 17 Agustus 1945 dimana saat itu sedang bertepatan bulan Ramadhan dimana diyakini sebagai bulan turun wahyu untuk kaum muslim yaitu Al Qur’an sehingga proklamasi pun tetap dilakukan tanggal 17 Agustus 1945.
Selanjutnya, ditanggal 18 Agustus 1945, PPKI kemudian mengangkat Presiden dan Wakil Presiden RI pertama yaitu Soekarno danb Moh Hatta, Pengangkatan ini kemudian dikukuhkan
Ditanggal 29 Agustus 1945 oleh KNIP. Baru sebentar menjadi Presiden, Soekarno ditanggal 19 September 1945 sudah mampu menyelesaikan masalah tanpa adanya pertumpahan darah yang ada di lapangan Ikada dimana ada 200 ribu lebih rakyat Jakarta yang berencana bentrok dengan pasukan Jepang dengan senjata yang masih lengkap.
Ketika sekutu dating dengan pimpinan letjen, Sir Philip Christison, mereka pun akhirnya mengakui secara de Facto kedaulatan Indonesia setalah adanya pertemuan dengan Presiden Soekarno. Presiden pun berusaha keras untuk bisa menyelesaikan krisis yang saat itu terjadi di Surabaya. Tetapi karena adanya provokasi dari pasukan Belanda dan membonceng sekutu dibawah Inggris, pada akhirnya peristiwa 10 November 1945 tetap meledak yang akhirnya menggugurkan Jendral A.W.S Mallaby.
Provokasi yang terus terjadi di Jakarta membuat kondisi pemerintahan cenderung sulit. Karena itu, Presiden Soekarno pun memutuskan memindah Ibukota yang awalnya di Jakarta kemudian pindah ke Yogyakarta yang diikuti oleh wakil presiden beserta pejabat tinggi lain. Kedudukan Presiden Soekarno berdasar UUD 1945 saat itu adalah selaku kepala pemerintahan namun juga kepala Negara. Namun, selama adanya revolusi saat itu, system pemerintahannya berubah menjadi semi presiden siil dimana Presiden Soekarno adalah kepala Negara lalu Sutan Syahrir menjadi perdana menteri yakni kepala pemerintahannya. Hal ini adalah jalan agar Indonesia menjadi Negara yang lebih demokrtatis.
Namu7n, perlu diketahui juga karena meski system pemerintahannya berubah. Ketika revolusi kemerdekaan kedudukan dari presiden Soekarno sendiri tetap yang paling penting, terutama ketika menghadapi peristiwa Madiun di tahun 1948 dan Agresi Militer Belanda 11 saat bitu yang menjadikan Presiden dan Wakil Presiden beserta pejabat tinggi ditahan oleh Belanda. Meski saat itu sudah dibentuk pemerintahan Darurat RI yang ketuanya adalah Sjarifuddin Prawiranegara, namun kenyataan yang ada didunia internasional tetap mengakui jika Soekarno dan Moh. Hatta adalah pemimpin sesungguhnya di Indonesia sehingga dari kebijakannya saya yang mampu menyelesaikan sengketa yang ada antara Indonesia dan Belanda.
BIOGRAFI SOEKARNO DI MASA KEMERDEKAAN
Setelah pemerintah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, Presiden Soekarno pun diangkat sebagai presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan Moh Hatta sebagai perdana menterinya. Lalu jabatan presiden RI diberikan kepada Mr Assaat dimana dikenal sebagai RI Jawa-Yogya saat itu. Meski begitu, karena tuntutan Indonesia menjadi yang ingin Indonesia kembali menjadi Negara kesatuan, maka 17 Agustus 1950 RIS diubah kembali menjadi RI dan Soekarno kembali menjadi Presiden RI. Saat itu Indonesia sedang mengalami jatuh bangun cabinet dimana Presiden Soekarno kurang percaya pada system multipartai dan menyebut sebagai penyakit kepartaian.
Selain itu, Presiden Soekarno juga memberikan banyak gagasan didunia internasional karena keprihatinan pada nasib bangsa di Asia-Afrika yang banyak belum merdeka dan belum memiliki hak menentukan nasib sendiri. Hal ini juga yang menjadikan Presiden Soekarno mengambil inisiatif mengadakan konferensi Asia-Afrika di tahun 1955 saat itu di Bandung. Di konferensi tersebut, para pimpinan Negara ini kemudian membocorkan berbagai macam persoalan mulai dari ketimpangan, kekhawatiran kemunculan perang nuklir, ketidak adilan badan-badan internasional dalam hal pemecahan konflik dan banyak lagi menjadi hal yang dibicarakan disana.
Bersama dengan Presiden Gamal Abdel Nasser (Mesir) Josip Broz Tito (Yugoslavia), U Nu (Birma), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), dan Jawaharlal Nehru (India). Presiden Soekarno mengadakan konferensi Asia Afrika dan membuahkan Gerakan Non Blok. Atas jasanya ini, banyak Negara dikawasan Asia dan Afrika yang bias mendapatkan kemerdekaan. Meski begitu tak sedikit juga yang mengalami konflik panjang lantaran ketidak adilan atas jasa besarnya inilah tak heran jika banyak penduduk di kawasan Asia dan Afrika yang mengenal Soekarno. Untuk bias menjalankan politik bebas aktif dunia internasional, maka prtesiden Soekarno juga berkunjung ke beberapa Negara dan bertemu para pimpinan Negara lain seperti John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Nikita Khruschev (Uni Soviet), Mao Tse Tung (RRC), hingga Fidel Castro (Kuba)
PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH SOEKARNO
Soekarno memperoleh banyak penghargaan mulai dari gelar Doktor Harmonis Causa yang didapat dari 26 Universitas dari dalam dan luar negeri. Beliau juga mendapatkan penghargaan berupa bintang kelas satu yakni The Order Of the Supreme Companions yang diberikan Thabo Mbekti yakni presiden Afrika Selatan karena mampu mengembangkan solidaritas secara internasional demi bisa melawan bentuk penindasan dari negara maju. Soekarno juga mendapatkan Bintang mahaputra Adipura pada tahun 1959. Lenin Soekarno juga menjadi Bapak Proklamator di Indonesia bersama Moh Hatta.
MASA JATUHNYA SANG PRESIDEN
Meski banyak sekali jasa dari presiden Soekarno, namun beliau juga mengalami masa jatuh dimana dimulai sejak beliau berpisah dengan wakil presiden Moh Hatta pada tahun 1956 karena pengunduran diri Moh Hatta dari dunia politik.
Belum lagi dengan banyaknya pembrontakan dari separatis dan terjadi di wilayah Indonesia. Puncak pemberontakan ini pun terjadi dengan adanya G 30 S PKI dimana menjadikan Presiden Soekarno tidak mampu menjadikan bangsa Indonesia sejahtera serta makmur. Setelah itu, Soekarno mengalami pengcilan yang dilakukan oleh Presiden Pengganti yaitu Soeharto.
AKHIR HAYAT SOEKARNO
Pada saat itu, Soekarno telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani serangkaian pengobatan di Wina, Austria pada tahun 1961. Ditahun 1964 Prof. Dr. K Fellinger dari fakultas kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjang beliau diangkat. Namun Soekarno menolak dan lebih milih melakukan pengobatan
Tradisional
Hingga tepatnya pada hari Minggu, 21 Juni 1970. Ir. Soekarno meninggal dunia di rumah sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Beliau disemayamkan dikediamannya di Wisma Yaso, Jakarta. Kemudian dimakamkan di Blitar, Jawa Timur, di dekat makam ibunya.
Bapak proklamasi ini sangat berjasa bagi kedamaian Indonesia seperti sekarang ini. Beliau rela mempertaruhkan hidupnya demi tanah air yang begitu beliau cintai. Bahkan hingga beliau dipenjarakan, dibuang, dan diasingkan pun tak pernah menyurutkan niatnya untuk membela Indonesia merdeka.
SOEKARNO DI MATA DUNIA
Tak hanya dihargai dan dikenang didalam negeri saja, bahkan beliau sangat terkenal dimata dunia. Bung Karno terkenal akan keberaniannya dan kemampuannya dibidang diplomatis Bahkan, beberapa negara mengabadikan namanya melalui :
• Jalan Ahmed Soekarno di Mesir
• Rue Soekarno di Maroko
• Jalan Soekarno di Pakistan
• Soekarno Squere di Peshwar
• Soekarno Bazar di Lahore
• Masjid Soekarno di st Petersburg, Rusia
• Phon Soekarno di Arab Saudi
• Perangko di Filipina dan Kuba
• Patung liling di Tahiland
E. KESIMPULAN
Ir. Soekarno adalah salah satu bapak pendiri bangsa ia merupakan bapak proklamator Indoneisa sekaligus Presiden pertama Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Dari kisah hidup Ir. Soekarno, kita bisa menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
• Giat mencari ilmu dan berorganisasi akan membentuk watak seseorang menjadi lebih baik.
• Gigih membela yang benar adalah sikap seorang pejuang sejati
• Mengutamakan kepentingan bersama dibanding kepentingan pribadi akan menghasilkan sebuah keputusan yang baik bagi kehidupan bersama
• Meski dihadapkan dengan banyak masalah, tidak melemahkan daya dan tekad juang.
F. DAFTAR PUSTAKA
• Anwar,H.Rosihan. 210, Soekarno:Sejarah;Pejuang kemanusiaan. Jakarta: Kompas
• Ricklefs, M.C. 2009. Perjuangan Soekarno : 1200 – 2008 Jakarta : Serambi
No comments:
Post a Comment